sertadapat merawat mesin kapal mereka itu sendiri sehingga kedepannya keselamatan dapat menjadi prioritas utama masyarakat nelayan dalam melaksanakan kegiatan di laut. 2. METODE Metodedyang digunakandadalah pelatihan dandpendampingan secaradintensif. Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang melalui Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada
Komponenkomponen Survey Peralatan Keselamatan di Kapal. By. admin leo - June 30, 2021. 0. 228. views. Share on Facebook. Tweet on Twitter. Komponen Sekoci Davits ini membutuhkan perawatan yang intensif berhubungan dengan penghilangan karat kemudian seharusnya dicat ulang untuk mempertajam warnanya. Lumasi juga komponen derek dan juga baloknya.
LaporanWartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin. TRIBUN BALI.COM, MANGUPURA - Alat keselamatan yang berada di kapal selam KRI Nanggala-402 sudah lengkap dan sesuai dengan standar internasional yang diberlakukan oleh seluruh kapal selam kapal selam di dunia. "Seluruh peralatan keselamatan ini disesuaikan dengan jumlah personel yang on board di kapal selam.
Penelitisudah melakukan wawancara dengan kepala Divisi Keselamatan dan Kecelakaan Kerja dan Lingkungan Hidup dan Fasilitas Umum (K3LH dan FASUM) kawasan PT.PAL INDONESIA (Persero). Selanjutnya wawancara lebih fokus pada penelitiannya tepatnya di kepala K3LH dan FASUM serta kepala bengkel produksi di Divisi Kapal Niaga. 2.
Carakerjanya adalah dengan melemparkan roket tersebut ke arah korban yang ada di laut. Maka roket bersamaan dengan tali akan dapat diraih korban, sehingga korban bisa ditarik ke atas kapal. Jenis Alat Keselamatan Kapal : Non-Piroteknik. Tidak hanya alat piroteknik, ada juga alat safety lainnya yang juga wajib dimiliki setiap kapal.
Lifefest merupakan rompi keselamatan. Rompi ini membantu tubuh agar tidak tenggelam dari permukaan air. Ini menjadi salah satu peralatan keselamatan yang umum dan penting ketika terjadi kecelakaan di kapal laut dimana para pekerja biasanya rutin mengenakan safety vest / life vest. Jenis-jenis perlengkapan safety untuk pekerja laut 4. Life Raft
Saranadan prasarana (peralatan keselamatan dan kesehatan kerja) telah dimiliki oleh perusahaan namun beberapa peralatan perlu dilengkapi yaitu tempat sampah organik, anorganik dan bahan beracun dan berbahaya, jalur evakuasi dan tempat berkumpul yang aman di luar gedung, serta beberapa peralatan keselamatan di kapal. Perawatan kapal yang
vITeLaI. Jenis Pemeliharaan Kapal Ship Maintenance - Sama halnya dengan kendaraan lain yang terus berjalan, sebuah kapal juga perlu untuk di maintenance dan dirawat. Pemeliharaan dan perawatan untuk sebuah kapal sangat diperlukan untuk menjaga lifetime dari kapal itu sendiri, karena semakin tua umur sebuah kapal akan menurunkan efisiensi dan efektifitas dari pengoperasionalan kapal itu sendiri. Disini akan dijelaskan mengenai Tujuan dari Perawatan Kapal dan Jenis Perawatan >>> Daftar Galangan Kapal di Indonesia dan FasilitasnyaPengertian Perawatan KapalPerawatan Kapal adalah jenis pekerjaan yang membuat kapal agar terus berjalan dalam kondisi normal dan layak laut baik dari sisi sistem permesinan kapal dan peralatan lainnya yang terdapat di kapal. Jika sebuah kapal tidak dilakukan perawatan secara reguler maka akan berdampak kepada penurunan kondisi dan performa dari kapal itu sendiri. Jika hal tersebut terjadi maka akan berdampak kepadameningkatnya biaya operasional kapalmenurunnya profitabilitas perusahaanpenurunan terhadap kepuasan pelanggan, dan kemungkinan dampak negatif kepada lingkungan jika pemeliharaan tidak dilakukan dengan kapal merupakan alat transportasi yang terus berjalan dan terdapat banyak faktor lain seperti cuaca, gelombang, kualitas pemakaian dan lainnya, maka diperlukan sebuah perawatan yang harus dilakukan oleh crew kapal. Prosedur perawatan kapal ini harus mengacu kepada pedoman dan refrensi yang berdasarkan pada Plan Maintenance System PMS, Manufacturer mesin dan peralatan kapal, Pengalaman dari Engineer, Trend perbaikan dan pemeliharaan terhadap semua peralatan di kapal ini harus dilakukan secara reguler. Secara umum, perawatan dan pemeliharaan dapat dilakukan baik pada kondisi di laut baik dengan menaikan kapal ke dalam dock. Memasukan kapal ke dalam dock ini juga merupakan salah satu cara yang digunakan untuk merawat kapal khususnya pada bagian lambung kapal yang terus menerus terkena air yang cukup korosif dan dapat merusak. Docking kapal ini dapat dilakukan dalam 2,5 tahun sekali atau 5 tahun sekali sesuai dengan periodical survey yang Perawatan KapalPerawatan Kapal merupakan suatu hal yang penting yang perlu dilakukan oleh sebuah perusahaan ship owner demi menjaga kondisi kapal tetap baik sehingga kapal memiliki performa yang baik sesuai dengan standart yang ada. Tujuan utama kegiatan pemeliharaan untukMenjamin kualitas kapal agar siap nilai harga dari produktivitas sebuah terjadinya emergency atau ketidaksesuaian pada biaya premium dari protection efisiensi dalam kegiatan operasional lifetime atau umur kesiapan peralatan ketika terjadi keadaan darurat di keselamatan crew kapal ketika perawatan kapal harus dan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Perawatan yang dilakukan harus sesuai dengan pedoman ISM Code dan mengacu kepada manufacturer engine maker. Dalam pembuatan pedoman perawatan kapal, terdapat hal-hal yang perlu dipertimbangkan yaituSejarah peralatan termasuk kegagalan, cacat, kerusakan, dan tindakan perbaikanPedoman yang disebutkan dalam kode ISMUsia kapalHasil Inspeksi pihak ketigaKonsekuensi kegagalan peralatan pada pengoperasian kapal yang amanPeralatan dan sistem kritisInterval perawatan Jenis Perawatan KapalSebuah perawatan kapal perlu dilakukan dengan interval-interval tertentu berdasarkan jam operasional kapal itu sendiri. Namun selain perawatan kapal berdasarkan periode jam operasional, terkadang terdapat perbaikan yang harus dilakukan ketika kapal mengalami kendala secara mendadak di suatu perjalanan. Berikut adalah jenis - jenis perawatan kapalPreventive Maintenance / Periodic Maitenance berdasarkan jadwal untuk mencegah terjadinya kerusakan. Contoh adalah Pembersihan, Pelumasan, Penyetelan, Inspeksi dan Ganti Sucad. Perawatan ini dibagi 2, yakni saat running dan saat shutdownPrediktif Maintenance berdasarkan atas kondisi tertentu condition base untuk menghindari terjadinya kerusakan. Contoh adalah pengamatan parameter-parameter suhu, tekanan, getaran alat monitor/ panca inderaCorrective Maintenance meningkatkan kondisi mesin power up/ mengembalikan mesin ke kondisi semula recovery dan juga modifikasi. Contoh adalah OverhaulBreakdown Maintenance perawatan setelah terjadi kerusakan repair.Hal - Hal Yang Harus Dirawat pada Kapal Secara UmumPemeliharaan sangat penting untuk dilakukan, hal ini untuk menghindari terjadinya penurunan kondisi dari peralatan dan sistem yang ada di kapal. Penurunan kondisi sistem kapal yang terjadi biasanya diakibatkan karena beberapa hal seperti keausan pada alat, kotoran, kesalahan penyetelan pada alat, periode operasi yang lama dari suatu mesin. Tantangan utama dari perawatan dan pemeliharaan sebuah kapal adalah dalam menerapkan kebijakan perawatan yang memaksimalkan ketersediaan dan efisiensi peralatan, mengontrol tingkat kerusakan peralatan, memastikan operasi yang aman dan ramah lingkungan, dan meminimalkan total biaya operasi. Secara umum bagian-bagian dari kapal yang harus dirawat dan dipelihara adalah sebagai berikutPembersihan lambung dan baling-balingOverhaul dan penyetelan mesin kapalPenyelarasan terhadap Sistem transmisi mekanisPelumasan mesin yang tepatPengecekan dan Kalibrasi pada Sistem kelistrikanSistem udara terkompresiPerawatan Kompresor
Lebih dari satu abad silam, tenggelamnya kapal Titanic memancing perhatian dunia. Selain besarnya jumlah korban jiwa yang timbul, tragedi tersebut juga memunculkan pertanyaan seputar standar keselamatan di atas kapal. Namun tahukah kalian, Mates? dari musibah itu juga, muncullah peraturan yang disebut Safety of Life at Sea SOLAS. SOLAS dibentuk berdasarkan hasil pertemuan perwakilan dari 13 negara yang hadir pada tahun 1914, atau dua tahun setelah peristiwa tenggelamnya Titanic. Hingga kini, SOLAS terus mengalami banyak tunjangan untuk meningkatkan keselamatan penumpang kapal; paling baru dengan amandemen SOLAS, telah dirinci peraturan mengenai alat-alat keselamatan di atas kapal seperti Life Saving Appliances LSA atau perangkat penyelamat jiwa dan Fire Fighting Appliances FFA atau peralatan pemadam kebakaran. Sebagai contoh, dalam aturan SOLAS II-2/ dan III/ masing-masing dijelaskan mengenai standar kondisi alat-alat pemadam kebakaran serta alat-alat penyelamat jiwa. Adapun, dalam kesempatan kali ini akan disebutkan alat-alat keselamatan apa saja yang ada di atas kapal. Penjelasan lengkap dari tiap peralatan akan dibahas satu-persatu pada konten-konten berikutnya. Pada kategori LSA, peralatan-peralatan yang dibutuhkan di atas kapal meliputi1. Radio Dua ArahRadio yang digunakan saat keadaan darurat. Biasanya berbahan anti api dan berjumlah tiga buah sebagai jumlah standar di suatu kapal. Ketiga radio ini biasanya digunakan oleh master sebagai ketua operasi, CO sebagai kepala penyelamatan dan CE selaku kepala engine SARTSource ketika kapal yang membutuhkan bantuan mudah dicari oleh kapal lain di sekitar. Misalkan, ketika kita ada di posisi yang tidak diketahui saat sudah turun dari kapal dan menaiki lifeboat, maka kita dapat mengaktifkan SART supaya kapal lain dapat mengetahui posisi Rocket Parachute SignalUntuk memberikan sinyal kepada kapal lain bahwa kapal kita membutuhkan bantuan. Biasanya digunakan ketika semua awak sudah turun dari kapal dan menaiki survival raft atau Lifejacket Pelampung yang digunakan ketika berada dalam situasi berbahaya. Setiap crew memiliki life jacket-nya masing-masing supaya bisa segera digunakan saat harus meninggalkan Immersion SuitSource untuk menjaga suhu tubuh dan mencegah hipotermia ketika crew kapal diharuskan terjun ke laut yang dingin. Biasanya digunakan ketika crew tidak sempat menurunkan lifeboat dan hanya dapat bergantung pada liferaft. 6. Lifebuoy Source membantu orang yang jatuh ke air dan memastikannya dapat tetap terapung. Misalkan terjadi man overboard atau situasi di mana anggota awak kapal jatuh di laut dari kapal, sesegera mungkin lemparkan lifebuoy ke tempat yang dapat dijangkau oleh Muster ListSource tugas tugas seluruh awak kapal ketika terjadi masalah di atas kapal. Jadi, ketika kapal berada dalam masalah tertentu, tiap crew sudah tahu tugas dan tanggung jawabnya masing-masing untuk menghadapi situasi Lifeboat Source yang berfungsi menyelamatkan crew ketika kapal harus ditinggalkan karena masalah. 9. Rescue Boat Source untuk menyelamatkan orang yang terjatuh ke laut. Jika sebelumnya sudah dijelaskan bahwa lifebuoy harus segera dilemparkan supaya orang tersebut dapat tetap mengapung, rescue boat berfungsi untuk menjemput orang yang sedang berpegangan pada lifebuoy Liferaft Source harus meninggalkan kapal dan tidak ada waktu untuk menurunkan lifeboat, seluruh awak kapal dapat menggunakan liferaft Line Throwing Appliances Source berbentuk tali yang digunakan sebagai penghubung antara yang ditolong dengan penolong. Alat ini ditembakkan untuk mencapai orang yang akan kita tolong agar mudah mendekati pada FFA, peralatan-peralatan yang dibutuhkan di atas kapal termasuk1. Fire Retardant BulkheadSource Untuk mencegah penyebaran api ke ruangan lain ketika terjadi kebakaran. 2. Fire Doors Source anti api. Biasanya berkesinambungan dengan Fire Retardant bulkhead. Jadi, ketika terjadi kebakar dalam suatu ruang, orang yang berada di dalam ruangan masih bisa keluar melalui pintu tersebut. Dan ketika pintu tertutup, api tidak akan keluar dari ruangan memotong jalur oksigen ketika terjadi kebakaran. Misal di dapur kapal terjadi kebakaran, segeralah tutup alat ini untuk memotong jalur masuknya oksigen dari luar kapal ke dalam Fire PumpsSource yang digunakan untuk memadamkan api. Ketika terjadi kebakaran dalam skala menengah, dan semua alat penunjang seperti hidran dan selang dalam kondisi siap pakai, segera nyalakan pompa ini untuk memompa air supaya dapat digunakan oleh alat-alat penunjang Fire Main Piping dan ValvesSource pipa yang menghubungkan pompa dan hidran. Jalur ini digunakan untuk memadamkan api, sehingga kita tahu mana hidran yang harus dibuka dan mana yang Fire Hose dan NozzleSource yang digunakan ketika memadamkan api. Digunakan untuk menyemprotkan air yang telah Fire HydrantSource kontrol suplai air ketika memadamkan api menggunakan fire pump. Sederhananya, alat ini digunakan untuk mengatur besar tekanan yang harus dikeluarkan dari Portable fire ExtingusherSource pemadam api versi portable yang ringan sehingga mudah dipindah-pindahkan. Biasanya digunakan untuk api yang tidak terlalu besar, namun lebih difungsikan penggunaannya berdasarkan sumber api. Jenis yang digunakan pun juga tergantung dari sumber api. Misalkan, bila kompor di dapur terbuka, maka gunakanlah foam Fixed Fire ExtinguisherSource memadamkan api berskala besar atau yang sudah mulai sulit dikendalikan. Biasanya hanya ada untuk kamar mesin dan ruang muatan. 10. Inert Gas SystemSource ada pada kapal tanker. Digunakan untuk menjaga agar muatan tidak terbakar, dengan cara memunculkan alarm peringatan bila kadar gas terlalu Fire Detector dan AlarmSource mendeteksi tanda-tanda terjadinya kebakaran. Misal bila tiba-tiba ada api yang timbul, maka detector akan membunyikan alarm untuk memberitahukan seluruh crew bahwa ada kebakaran di tempat Remote Shut and Stop SystemSource untuk memberhentikan suplai bahan bakar ke mesin ketika terjadi kebakaran. Jadi ketika terjadi kebakaran, khususnya di ruang kamar mesin, maka CE mengambil keputusan untuk menghentikan seluruh suplai bahan bakar ke seluruh permesinan kapal. 13. EEBDSource untuk menyelamatkan orang yang terjebak dalam ruangan yang kadar oksigennya terbatas. Misal terjadi kebakaran di kamar mesin yang menimbulkan asap, maka alat ini digunakan untuk keluar dari kamar Fireman’s OutfitSource yang digunakan saat memadamkan api. Ketika terjadi kebakaran diatas kapal, maka orang yang telah ditunjuk oleh musterlist untuk menjadi fire fighter akan menggunakan pakaian ini sembari menjalankan International Shore ConnectionSource kapal sandar dan terjadi kebakaran, alat ini digunakan untuk mengkoneksikan air dari darat ke sistem kapal. Pemahamnya, setiap region memiliki bentuk connection yang berbeda, dan alat inilah yang digunakan sebagai standar untuk menghubungkan selang atau hidran darat ke Means of EscapeSource evakuasi teraman yang digunakan ketika terjadi masalah genting pada kapal. Misalkan kebakaran dari kamar mesin, maka segeralah keluar sambil menggunakan EEBD melalui jalur tanggung jawab seorang mualim 3 untuk melakukan perawatan serta pengecekan kondisi pada alat-alat tersebut. Namun, bagaimana cara merawat alat alat ini? dan standar apa yang digunakan? Untuk perawatan dan standar yang digunakan untuk LSA sudah diatur pada SOLAS III. Sedangkan, untuk perawatan FFA sudah diatur pada SOLAS II-2 di mana pada kedua aturan tersebut dikatakan bahwa LSA dan FFA harus dalam kondisi siap pakai dalam situasi Mates? Dengan disebutkannya alat-alat di atas, semoga kalian mendapat gambaran peralatan yang masuk ke dalam kategori LSA dan FFA. Bila kalian masih bingung, jangan ragu untuk bertanya melalui fitur Live Chat atau dengan berkomentar di bawah, ya!Artikel Lainnya
Tags alat pendeteksi keretakan kerusakan kapal perawatan kapal ariskahana Member Joined Nov 13, 2018 Messages 35 Likes Received 1 Trophy Points 8 Tips Bagaimana Merawat Kapal - Perawatan kapal dilakukan dengan tujuan agar terdapat jadwal pengoperasian kapal yang teratur, semakin meningkatkan keamanan bagi kapal maupun awak dan peralatannya, adanya skala prioritas pekerjaan dari yang penting hingga tidak. ​ Selain itu kegiatan ini juga berguna untuk mengetahui permesinan yang sudah dirawat dan yang belum mendapatkan perawatan, untuk meningkatkan pelayanan yang baik karena baiknya komunikasi dengan pihak pelabuhan, perancangan kapal dan sebagainya. Tentu perawatan kapal ini harus dilakukan dengan teliti, efektif dan dana yang seefisien mungkin. Selain tujuan secara umum, perawatan kapal juga mempunyai tujuan untuk perbaikan maupun pencegahan atas kerusakan yang lebih besar nantinya. Tentu dengan perawatan yang baik maka akan memastikan kapal selalu layak untuk berlayar dalam segala kondisi cuaca maupun tempat. Selain itu perawatan juga akan lebih memudahkan pemeriksaan semua suku cadang yang jumlahnya ribuan item dengan sistem penomoran dan pemberian label tiap item. Manfaat lainnya juga untuk memperkecil kerusakan yang akan terjadi, meringankan beban kerja dari suatu pekerjaan diatas kapal, mengelola anggaran perawatan dan dapat dipergunakan sesuai kebutuhan yang direncanakan, menjaga komitmen atau perjanjian usaha perdagangan dengan pihak kedua dan pihak ketiga. Apabila perawatan mesin kapal tidak dilakukan dengan baik maka akan menimbulkan berbagai masalah seperti halnya Kapal bergetar yang disebabkan karena perawatan dan perbaikan Poros Engkol yang tidak tepat, hal ini akan menyebabkan kerusakan pada bagian lainnya pada mesin Kapal tabrakan yang dapat disebabkan karena mesin kapal rusak secara mendadak, tidak dapat dikontrol dan sebagainya Kapal tenggelam yang dapat disebabkan karena pecahnya sea chest, kebakaran di dalam kamar mesin, dan hal lainnya Kapal bergetar yang disebabkan karena salah satu baling - baling pernah kandas atau menghantam balok keras, maupun karena bagian mesin yang rusak dan instalasi listriknya Kapal menganggur karena tidak terencananya proses perbaikan dengan baik atau tidak cukup suku cadang yang tersedia Kapal tenggelam karena kebocoran pada bagian lambung kapal yang dapat disebabkan karena retak, retakan pada lambung kapal ini dapat dideteksi menggunakan alat pendeteksi keretakan logam atau ultrasonic flaw detector Pembengkakan biaya operasi kapal Adanya masalah dengan rekanan usaha dengan penyedia jasa angkutan kapal Pencegahan Kerusakan Pada Kapal Meskipun kondisi kapal dan mesinnya masih dalam keadaan baik namun proses perawatan kapal harus tetap dilakukan guna mencegah kerusakan yang lebih parah nantinya. Hal mendasar yang menyebabkan perlunya proses perawatan ini adalah sebagai berikut Untuk memastikan kapal selalu dalam keadaan baik untuk melaut Guna memastikan apakah mesin kapal masih dapat digunakan dalam jangka waktu tertentu serta menghitung biaya yang diperlukan selama pengoperasian kapal Memastikan perawatan kapal sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan teknolime Member Joined Aug 23, 2018 Messages 108 Likes Received 7 Trophy Points 18 sayangnya, saya gak punya kapal wkwk, tapi kalo kapal-kapalan sih punya, apalagi kapalan yang biasa ada di telapak kaki dan telapak tangan hehe ... ariskahana Member Joined Nov 13, 2018 Messages 35 Likes Received 1 Trophy Points 8 wkwkwk kalo itu juga aku punya kak Balqis Member Joined Apr 25, 2018 Messages 112 Likes Received 21 Trophy Points 18 ariskahana Member Joined Nov 13, 2018 Messages 35 Likes Received 1 Trophy Points 8 jangan kak, nanti adeknya nangis minta dibeliin kapal yang lebih gede wkwkwk Share This Page
Alat keselamatan adalah salah satu hal paling krusial yang harus mendapatkan perhatian dan alat-alat ini wajib dimiliki oleh semua kapal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemeliharaan dan penggunaan alat – alat keselamatan pada KM. Camara Nusantara 2 yang dimiliki oleh PT. Wirayuda Maritim. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif untuk menganalisis dan menggambarkan pemeliharaan dan penggunaan alat – alat keselamatan pada KM. Camara Nusantara 2 yang dimiliki oleh PT. Wirayuda Maritim. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan beberapa teknik, yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian yang dilakukan di KM. Camara Nusantara 2 ini menunjukkan bahwa para crew kapal melaksanakan pemeliharaan alat – alat keselamatan dengan baik dan sesuai standar SOLAS Safety of Life at Sea. To read the full-text of this research, you can request a copy directly from the Ali MashartantoFauziah RoseliaAndrianus Deni Kristianem>Safety equipment merupakan alat-alat yang dapat digunakan untuk menjamin keselamatan dalam menjalani pekerjaan. Tidak semua alat-alat keselamatan yang berada di atas kapal dapat bekerja dan terpelihara dengan baik Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang menjadi penyabab perlu diadakannya sebuah sistem perawatan safety equipment di kapal dan untuk mengetahui upaya yang dilakukan agar safety equipment dapat bekerja secara baik dan tidak mengalami malfunction di kapal MT. Gas Natuna. Data yang diperoleh adalah data yang dikumpulkan dari hasil observasi dimana peneliti mengamati langsung objek penelitian, dokumentasi dimana peneliti mengambil gambar menggunakan kamera sebagai alat pendukung, dan wawancara dimana peneliti mengajukan pertanyaan langsung kepada responden, dan jawaban-jawaban responden dicatat. Karya Ilmiah Terapan ini menggunakan pendekatan metode Miles & Huberman analisis terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan/verifikasi. Data yang disajikan adalah data primer dan data sekunder diperoleh peneliti saat melaksanakan praktek laut selama sembilan bulan delapan hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang menjadi penyebab perlu diadakannya perawatan terhadap safety equipment di kapal MT. Gas Natuna adalah menerapkan aturan pemerintah Indonesia, ketetapan SOLAS 1974, IMO, ILO, ISM Code. Adapun juga bahwa upaya yang dilakukan agar safety equipment dapat bekerja dengan baik dan tidak mengalami malfunction adalah dengan melaksanakan perawatan secara rutin dan berkala sesuai dengan tabel has not been able to resolve any references for this publication.
– Keselamatan transportasi laut merupakan aspek yang harus diperhatikan terutama oleh Pemerintah beserta penyedia layanannnya. Salah satunya dengan melakukan perawatan alat keselamatan di kapal agar bisa berfungsi dengan baik. Alat yang selalu berfungsi dengan baik bisa Anda gunakan secara optimal ketika terjadi hal-hal di luar dugaan. Perawatan alat keselamatan harus dilakukan secara rutin oleh awak kapal. Sebaiknya Anda simak dulu ulasan selengkapnya mengenai perawatan alat keselamatan di bawah ini. Perawatan alat keselamatan di kapal atau maintenance menjadi aktivitas penting yang memiliki tujuan untuk memastikan bahwa fasilitas tersebut berjalan. Selain alat keselamatan, awak kapal juga harus memastikan bahwa mesin dalam kondisi yang baik dan siap pakai. Dengan adanya perawatan, diharapkan bisa memonitor atau mengetahui kerusakan sejak dini. Salah satu contoh perawatan bisa dengan mengecek berbagai alat keselamatan bisa berfungsi atau tidak/ Di samping melakukan inspeksi mesin, kegiatan perawatan bisa dengan mengecek apakah ada komponen yang bermasalah atau tidak. Mengingat pentingnya perawatan, maka perawatan dibagi menjadi dua bagian secara garis besar, di antaranya Perawatan pencegahan Ini merupakan aktivitas perawatan yang sudah ditentukan sebelumnya, biasanya meliputi pemeriksaan yang berdasarkan pada “lihat, dengar dan rasakan”. Lalu ada pula aktivitas penyetelan minor sesuai waktu yang ditentukan serta penggantian komponen minor tersebut jika memang harus diganti. Perawatan dengan cara perbaikan Yang kedua, perawatan dengan cara perbaikan suatu bagian yang telah mengalami kerusakan dan tidak bisa beroperasi lagi. Kedua jenis perawatan di atas saling berhubungan, dimana perawatan pencegahan ditujukan agar meminimalisir perawatan dengan cara perbaikan ini. Contoh Alat Keselamatan dan Fungsinya Perawatan alat keselamatan di kapal sangatlah penting, berikut ini ada beberapa contoh alat keselamatan di kapal, yaitu Sekoci penyelamat Alat keselamatan yang pertama ada sekoci penyelamat atau biasa disebut life boat. Alat ini bisa menyelamatkan beberapa orang dalam keadaan bahaya, meskipun berupa perahu kecil tapi setidaknya bisa jadi penolong. Sekoci biasanya ditempatkan di kiri dan kanan kapal atau di deck sekoci untuk lebih tepatnya. Jumlah sekoci disesuaikan dengan ukuran kapal tersebut, jumlahnya bisa sekitar 12 buah. Ring Life Buoys Sering diartikan sebagai pelampung penolong dan jaket atau rompi yang berguna untuk menjaga orang agar terapung di atas air. Bentuknya menyerupai ban mobil dan berwarna mencolok agar lebih mudah dikenali. Jaket penolong Sebagaimana pakaian, life jaket harus mendapatkan perawatan alat keselamatan di kapal agar bisa dimanfaatkan penumpang dalam keadaan darurat. Seperti pelampung, jaket juga harus memiliki warna yang mencolok agar mudah dikenali. Rakit penolong tiup Melakukan perawatan juga bisa dilakukan untuk rakit penolong, ada dua tipe yang bisa Anda ketahui yaitu rakit kaku dan rakit tiup. Alat keselamatan ini bisa jadi opsi kedua ketika tidak berhasil menurunkan sekoci. Rakit penolong harus dilengkapi dengan penutup yang berfungsi melindungi penumpan dari hujan dan panas. Seiring perkembangan zaman, banyak rakit yang dikembangkan dengan bentuk seperti kapsul dengan kapasitas yang lebih besar. Cara pakainya dilemparkan terlebih dulu ke laut kemudian ditarik talinya, setelah ditarik talinya nanti akan otomatis mengembang. Pelempar Tali Perawatan alat keselamatan di kapal penting dilakukan termasuk merawat pelempar tali line throwing appliances. Alat ini berguna sebagai penghubung pertama antara survivor dengan penolong untuk mempermudah proses penyelamatan. Menarik, alat pelempar tali ini harus bisa melempar tali sejauh 230 meter dengan optimal. Survival suit Selanjutnya ada survival suit yang berfungsi untuk melindungi dan mencegah suhu tubuh menurun akibat dinginnya air laut ketika mengharuskan Anda berenang. Dengan begitu suhu tubuh bisa tetap terjaga selama proses evakuasi berlangasung. Thermal protective aid Terakhir, kalau alat keselamatan ini pada dasarnya hampir sama fungsinya dengan survival suit. Thermal protective aid bisa mengurangi hilangnya panas badan sehingga suhu tubuh bisa tetap terjaga. Cara Melakukan Perawatan Alat Keselamatan Di Kapal Semua alatan keselamatan harus bisa bekerja dan siap pakai ketika sewaktu-waktu dibutuhkan. Oleh karena itu, cara melakukan perawatannya pun harus dilakukan secara rutin seperti di bawah ini. Petugas kapal harus melakukan inspeksi secara periodik dengan memperhatikan area khusus yang sering bergesekan. Setidaknya harus diperbarui setiap lima tahun sekali atau ketika rusak. Perbaikan alat keselamatan dan komponen-komponennya perlu diganti secara periodik. Beberapa inspeksi bisa dilakukan per minggu dan perlu adanya pencatatan yang rapi. Inspeksi mingguan tersebut meliputi pengecekan semua perahu darurat seperti sekoci dan rakit, perahu penyelamatan dan alat untuk menurunkannya. Selalu pastikan bahwa semua itu siap pakai ketika dibutuhkan. Petugas atau awak kapal bisa memanaskan mesin pada perahu penyelamat kurang lebih 3 menit. Ketika memanaskannya, cek kembali apakah mesin bekerja dengan semestinya atau tidak. Siapkan juga air untuk menguji mesin karena beberapa mesin ada yang tidak bisa menyala hingga 3 menit jika tidak terendam air. Coba juga lepaskan semua sekoci di kapal agar pemeriksaan bisa dilakukan secara menyeluruh. Selain perahu dan sekoci, inspeksi alat keselamatan harus dicek dengan benar. Rakit penolong, pelampung jaket dan sistem evakuasi sebaiknya diservis secara periodik tidak lebih dari 12 bulan. Pelempar tali juga perlu diservis paling maksimal atau tidak kurang dari 17 bulan. Itulah ulasan mengenai perawatan alat keselamatan di kapal yang sangat penting untuk dilakukan. Perawatan tersebut bertujuan untuk mencegah terjadinya berbagai hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan di laut atau kapal mengalami kendala.
perawatan alat keselamatan di kapal