Flashbacccckkkkkkk!Tahun 2017, modal niat, usaha dan tentunya nabunggg, berangkat lah gw backpacker ke Labuan Bajo dimana belum se hitssss sekarangg heheheh Berikutini adalah 10 tips untuk liburan ke Labuan Bajo ala backpacker dengan pilihan rute menguntungkan. 1. Pilihlah waktu dimana orang lain tidak juga sedang liburan harga Rp60.000,- dan masih harus menuju pelabuhan Padang Bai Bali sampai akhirnya kamu sampai di Pelabuhan Lembar Lombok. Dari pelabuhan Lembar Lombok, carilah jalan menuju Jaditotal biaya untuk backpacker ke Lombok selama 3 hari adalah : Hari pertama : 305.000. Hari kedua : 90.000. Hari ketiga : 95.000 _____ Total 3 hari 490.000. Tuh 'kan bisa banget ke Lombok modal 500 ribuan. Belum dihitung transport sih, tapi kalau kamu mau ngirit pilih naik ferry aja dari Surabaya ke Lombok seharga 75 ribu. HargaTiket Kapal Pelni Dari Pelabuhan Lembar Lombok Langsng Ke Labuan Bajo Adalah Rp 189.000 Untuk Penumpang Dewasa Dan Balita Rp 24.000. Lama Temph Perjalanan Kapal Laut Dari Lembar Lombok Ke Labuan Bajo Adalah Sekitar 2 Jam Atau Semalam. Memangdi Lombok ada transportasi umum yang beroperasi, hanya saja akan sangat tidak efisien jika menggunakan transportasi umum tadi ketika backpacker ke Lombok. Tiket Penyeberangan Padang Bai - Lembar, Harganya Rp. 129.000 untuk sepeda motor. Selain karena tidak efisien waktu, transportasi umum tadi tidak bisa menjangkau seluruh sudut pulau Telusurijadwal dan tarif penerbangan Retalhuleu ke Kota Meksiko, pesan penerbangan Retalhuleu ke Kota Meksiko di hemat hingga 55%. Temukan harga murah untuk penerbangan dari Retalhuleu ke Kota Meksiko di Trip.com dan menangkan hadiah besar dengan # Trip.com! Beikutanggaran budget dari Lombok ke Labuan Bajo : 1. Ongkos minibus dari Mataram ke Pelabuhan Khayangan Rp. 30.000. 2. Tiket ferry dari Pelabuhan Khayangan ke Pelabuhan Pototano Rp. 17.000. 3. Pelabuhan Pototano hingga kota Bima Sumbawa Rp. 80.000. 4. Minibus Kota Bima ke Pelabuhan Sape Rp. 30.000. WHffUTF. Akhir tahun 2015 gw tutup dengan petualangan seru dan panjang banget bray, Lombok – Komodo – Ende via darat! Walau capek dan ongkosnya lumayan tapi gw puas banget! Indonesia bagian tengah itu indah banget bray, nyesel gw kenapa baru nyadar sekarang! Petualangan gw dimulai dari Jakarta Rabu malam 23 Desember 2015. Gw dapat tiket promo di GATF 2015 rute Jakarta – Lombok Memang agak mahal untuk tujuan Lombok, tapi gw kan berangkat pas tanggal black out high season dan pesawatnya Garuda. hehe. Suasana kabin pesawat ke Lombok, banyak bulenya brayWaktu tempuh Jakarta – Lombok 138Full service bray, naik garuda dijamin dapat makanan enakPesawatnya tipe Boeing 737-800 Pesawat mendarat di BIL pukul 1940. Gw gak ada planning nginep sebenernya, pengennya langsung cabut ke pelabuhan khayangan. Cuman dapat masukan dari temen backpakcer lain bahwa jarang ada transportasi dari BIL ke Pelabuhan Khayangan, kecuali naik taksi dan itu pasti mahal, karena BIL adanya di Lombok Tengah, dan Pelabuhan Khayangan di Lombok Timur. Selain itu, walaupun berhasil nyembrang dari Pelabuhan Khayangan ke Pelabuhan Pototano, gak jamin langsung dapat Bis tujuan Kota Bima, mesti nunggu sampe pagi di Pelabuhan. Akhirnya, kita putusin nginep di Pool Damri bray dan paginya baru berangkat ke Pelabuhan Khayangan. Pertimbangan nginep di Pool Damri karena faktor keamanan juga Bray. Bis Dari Bandara Internasional Lombok BIL ke Pool Damri Keluar bandara lurus aja terus sampai parkiran, disitu ada banyak Bis Damri ngetem. Cari yang jurusan Mataram. Tarif bis dari BIL ke Mataram Pool Damri Trayke Bis Damri Lombok Pool Damri Suasana di luar pool damri Besok paginya 24 Desember 2015 gw siap-siap berangkat ke terminal mandalika dari pool damri. Fasilitas di Pool Damri Lombok lumayan lengkap, ada mushola dan kamar mandi. Kursi di ruang tunggu banyak yang kosong jadi semaleman gw bisa tidur selonjoran kaki bray. Kalo laper tinggal beli nasi bungkus murah-meriah di teras pool damri. Gak salah bray keputusan kitaa nginep di pool damri, karena pagi itu dapat kabar ada backpacker di Pelabuhan pototano yang gak dapat bis dan nunggu semaleman di pelabuhan. Bis dari Terminal Mandalika Lombok ke Pelabuhan Khayangan dan Pototano Terminal Mandalika Jarak dari Pool Damri ke Terminal Mandalika gak jauh, gak sampe 10 menit kita dah nyampe terminal. Terminalnya masih sepi, ada beberapa Bis dari Jawa dan Bali yang lagi istirahat. Ngobrol-ngobrol sama sopir Bisnya, infonya bis baru pada berangkat sekitar pukul 9-10 pagi. Bisnya ngetem lama banget. Waktu tempuh dari Terminal Mandalika ke Pelabuhan Khayangan +- 2-3 jam. Jalanannya mulus bray, gak terlalu banyak mobil yang lalu lalang. Ferry Dari Pelabuhan Khayangan Lombok ke Pelabuhan Pototano Sumbawa Sekitar pukul 12 siang bis sampe di Pelabuhan Khayangan. Suasana pelabuhan rame banget, ternyata lalu lintas orang dan barang antara kedua pelabuhan ini cukup padat. Pelabuhan KhayanganFerry ke Pelabuhan PototanoSuasana di atas ferry Jarak Pelabuhan Khayangan di Lombok Timur ke Pelabuhan Pototano di Pulau Sumbawa deket banget bray, gak nyampe 60 menit gw dah sampe Pulau Sumbawa. Bis Dari Pelabuhan Pototano ke Bima Karena kita bertiga belum dapat Bis ke Bima, selama di Ferry kita nanya-nanya penumpang lain barangkali ada yang satu jurusan ke Bima. Alhamdulillah gw kenalan sama orang Lombok yang tinggal di Bima dan dia ngasih tahu kalau di Bisnya ada kursi kosong. Gw ditunjukin bisnya di bawah. Setelah nego yang cukup sengit gw maunya murah, dia maunya mahal hahaha, akhirnya Kondektur deal mempersilahkan gw naik dengan ongkos sampai Bima. hehe Bis Pelabuhan Pototano – Bima Pelabuhan Sape letaknya di ujung barat sumbawa, Bima yang menjadi tujuan gw letaknya di ujung timur sumbawa, jadi kebayang kan bray betapa berlika-likunya perjalanan gw menuju bima hahaha. Bis berangkat pukul 1500 dan baru sampe Bima malemnya sekitar pukul 2000, 5 jam perjalanan bray!!! Bis sempet berhenti sekali untuk istirahat Gak perlu bayar lagi, tapi makanan seadaya bray Hotel Murah di Bima Sekitar pukul 2000 bis nyampe di terminal Bima. Ada mba-mba baik hati yang ngasih tahu hotel murah tempat dia biasa menginap kalau kemalaman, nama nya Favorit Hotel. Tarif hotelnya lumayan, gak murah, gak mahal juga, mulai dari Fasilitasnya lumayan bray, ada TV, kamar mandi di dalam, dan tempat tidurnya dua. Gak jauh dari hotel ada nasi goreng enak banget bray. Karena doyanlaper juga gw pesen dua piring hahaha. Bis dari Terminal Bima Ke Pelabuhan Sape Besoknya tanggal 25 Desember 2015,subuh-subuh sekitar pukul 0400 gw dah stand by untuk ngejar bis ke pelabuhan sape. Jadwal Ferry dari Pelabuhan Sape ke Labuan Bajo cuman sekali sehari, kalau ketinggalan berarti gw mesti nunggu besoknya. Bis dari Terminal Bima ke Pelabuhan Sape berangkat sekitar pukul 500 pagi. Tarifnya per orang. Waktu tempuh sekitar 3 jam, lumayan jauh bray, jangan kesiangan bangunnya. haha Pelabuhan SapeKantornya masih tutup Bis nyampe di Pelabuhan Sape sekitar pukul 7 pagi. Ternyata kita kepagian, karena kantor penjualan tiket ferrynya masih tutup. Harga Tiket Ferry Dari Pelabuhan Sape ke Labuan Bajo Harga tiketnya orang bray, sama kayak harga tiket dari Pelabuhan Padang Bai Bali ke Pelabuhan Lembar Lombok Barat yang dua tahun lalu 2014 gw coba backpackeran juga. Tiket Ferry Ke Labuan BajoPenampakan Ferry ke Labuan BajoPelabuhan Sape dari FerrySuasana di atas dek Waktu tempuh ferry dari Pelabuhan Sape ke Labuan Bajo sekitar 6 jam. Berangkat pukul 1000 dan sampai Labuan Bajo sekitar pukul 1600. Lumayan agak mabok laut juga bray karena arusnya kenceng banget, tapi sesampainya di Labuan Bajo semua terbayarkan. Pelabuhannya aja Indah, gimana objek wisatanya… Labuan Bajo Sampai sini dulu ya bray, lanjut nanti ceritanya… Labuan Bajo terletak di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, kerap disebut sebagai salah satu surga tersembunyi di Indonesia timur. Labuan Bajo menjadi salah satu Destinasi Super Prioritas yang tengah menjadi perhatian pemerintah. Pesonanya telah mendunia, gak heran kalau tempat ini menjadi incaran banyak wisatawan lokal hingga beberapa tempat menarik yang bisa kamu kunjungi, mulai dari pantai, bukit, hingga gua yang indah. Meski identik dengan liburan mewah, Labuan Bajo cocok dikunjungi bagi kamu yang ingin backpacker. Berikut beberapa tempat wisata yang bisa kamu kunjungi saat backpacker-an. 1. Salah satu desa tertinggi adalah Desa Wae Rebo. Suasananya bak negeri di atas awan. Ada tujuh rumah adat berbentuk kerucut di desa iniDesa Wae Rebo di labuan bajo 2. Pulau Kanawa menawarkan suasana laut biru yang jernih, pasir putih, dan terumbu karang yang cantik. Pemandangan di sekitarnya indah bangetPulau Kanawa di labuan bajo 3. Kurang lengkap rasanya tanpa mengunjungi Pulau Padar. Sepotong surga di bumi ini menyuguhkan pemandangan alam yang indahPulau padar labuan bajo 4. Kalau ingin melihat hewan langka secara langsung, datanglah ke Pulau Komodo. Ada sekitar lebih komodo yang menghuni pulau iniPulau Komodo 5. Keindahan Pink Beach Labuan Bajo gak perlu diragukan lagi. Kamu bisa berenang, snorkeling hingga bersantai sembari berjemurPink Beach labuan bajo 6. Spot menyelam favorit di Labuan Bajo adalah Manta Point. Keindahan bawah laut masih sangat terjaga. Sesuai namanya, spot ini dipenuhi mantaManta Point Baca Juga 10 Aktivitas Seru yang Wajib Dilakukan di Kepingan Surga Labuan Bajo 7. Taka Makassar adalah pulau kecil di Labuan Bajo yang muncul saat air sedang surut. Keindahan bawah lautnya luar biasa, bikin lupa daratanTaka Makassar 8. Pulau Kelor juga salah satu pulau kecil berpasir putih. Dilengkapi tanaman hijau di tengahnya. Ada pula deretan pegunungan yang menawanPulau Kelor 9. Sawah Lingko di Labuan Bajo bisa menjadi salah satu tempat yang cocok untuk healing. Uniknya, sawah ini berbentuk jaring laba-laba yang menarikSawah Lingkom 10. Gua Batu Cermin memiliki dinding yang mengandung garam tinggi, sehingga akan memantulkan cahaya matahari yang indahGua Batu Cermin Itulah beberapa tempat wisata Labuan Bajo yang cocok untuk backpacker. Kamu bisa menjelajahi pantai, pulau, hingga gua yang eksotis meski hanya backpacker. Semoga bisa menjadi inspirasi buat kamu yang ingin liburan, ya. Baca Juga 10 Tempat Terbaik Menikmati Sunset di Labuan Bajo, Dramatis Abis! Satu, dua, tiga, dan saatnya gua bercerita lagi tentang backpackeran. Finally, gua berhasil menyelesaikan salah satu tujuan gua di 2018 yaitu backpacker ke Labuan Bajo. Alhamdulillah semua berjalan lancer dana man terkendali. Gua mulai cerita ya, pantengin!!! Senin, 10 September 2018. Pukul 3 subuh gua dan 2 orang temen gua bergegas berangkat dari kosn menuju Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta, flight pagi Jakarta-Lombok menunggu kami, saat itu harga pesawat kami sekitar Rp. Ohiya, FYI selama perjalanan ini nyatanya kita kena high season njir, baik dari harga pesawat hingga hidup di Labuan Bajo semuanya naik harga, amsyong emang wkwk. Tepat pukul 0545 WIB pesawat kami lepas landas dari bandara Halim menuju Bandara Internasional Lombok di Mataram, sekitar 2 jam setengah perjalanan kami tempuh dan tepat pukul 0900 WITA kami tiba di Lombok. Tiba di Lombok, kami tak banyak diam dan menunggu, kami langsung memesan tiket Damri yang akan membawa kami menuju terminal Mandalika Mataram, tiket Damri sekitar Rp. Perjalanan dari bandara Lombok menuju terminal Mandalika memakan waktu sekitar 1 jam lebih, namun sebelum sampe ke terminal nyatanya kami harus stop terlebih dahulu di pul Damri yang jaraknya lumayan jauh lah dari terminal Mandalika. Setelah tiba di Pul Damri, kami memutuskan untuk memesan Grab Car dengan tujuan terminal Mandalika, harga Grab saat itu cuman Rp. saja hee. Nah, di terminal Mandalika inilah, kehebatan tawar-menawar kami mulai di uji. Kami mencari bus dengan tujuan Mataram-Bima, dan dapatlah kami Bus tujuan Bimadengan harga yang lumayan mahal. Sekitar Rp. bapak-bapak tua itu menawari tiket bus itu kepada kami, tapi ga segampang itu kami mengiyakan. Setelah berdebat ringan, akhirnya kita sepakat jika harga tiket bus mentik di Rp. gpp lah yang penting di bawah 200k. Bus kami lumayan enak, karena full AC juga dan perjalanan pun terjadwal pukul 1500 WITA. Jarum jam menunjukan pukul 1500 WITA dan itu artinya trip kita berlanjut, sekitar 12 jam lebih waktu yang kami habiskan di dalam bis, menyebrangi antara Laut Lombok dan Sumbawa sekitar 2 jam, melanjutkan perjalanan menuju kota Bima dari Pelabuhan Pototano sekitar 10 jam dan akhirnya tepat pukul 0400 WITA kami tiba di Kota Bima. Selasa, 11 September 2018. Pagi itu Kota Bima menyambut kami dengan sejuk, Kota ini sangatlah cantik nampaknya, tatkala matahari menyingsing ke langit-langit dan keindahan kota Bima semakin terpancar ditambah lagi dengan panorama perbukitan yang memagari kota ini. 2 Jam lebih sudah cukup untuk gua dan teman-teman berkenalan dengan Kota Bima, perjalanan kami harus berlanjut tepatnya pukul setengah 7 pagi sebuah angkutan kota akan membawa kami menuju Pelabuhan Sape, titik terakhir kami sebelum sampai ke tujuan akhir. Tarif angkutan kota ini sekitar Rp. saja dengan jarak tempuh 2 jam perjalanan. Setengah 9 pagi waktu setempat kami tiba di Pelabuhan Sape, kami langsung saja memesan tiket Feri di loket dengan harga sekitar Rp. perjalanan terjadwal pukul WITA. Kapal pun berlayar dan 7 jam sudah kita terombang-ambing di laut lepas, meski begitu panorama kiri kekanan kapal kami sangatlah menawan. Gugusan pulau ala-ala Nusa Tenggara terlihat begitu memanjakan setiap mata yang memandang, nggak kerasa seperti berjalan-jalan jauh karena tiba-tiba pukul 1700 WITA Feri kita mulai merapat di dermaga Labuan Bajo. Puas, lega, so enjoy rasanya karena akhirnya kaki kita bertiga mampu juga menapak di Labuan Bajo yang katanya hitz, karena mulai banyaknya wisatawan yang berkunjung baik lokal maupun asing. Okey, hal pertama yang kita lakuin ketika sampe adalah mencari hunian atau homestay yang low budget. Cari kesana kemari, tawar sana dan sini terus dicoba, harga homestay disini sangat bervariasi dan sialnya lagi waktu kehadiran kami ini bertepatan dengan masa-masa high season dikarenakan mulaimemasuki masa-masa libur akhir tahun. But, akhirnya kami memutuskan untuk nginep di sebuah hotel bernama Hotel Mutiara namun di kamar yang kelas Backpacker karena jauh lebih murah hehe. Harga sewa per tempat tidur adalah Rp. dan kami memutuskan untuk menginap disana selama 3 hari, capek kalo harus pindah-pindah homestay setiap hari. Setelah berjodoh dengan homestay ini, tak lantas membuat kami langsung tepar dan tidur pulas karena kami masih harus mencari jasa tour untuk keperluan wisata kami di esok harinya, Ohiya di Labuan Bajo ini banyak banget loh yang menyediakan jasa travel baik sailing trip ataupun one day trip dan itu berjejer banyak di sepanjang jalan Soekarno Hatta yang merupakan jalan akses utama di kota Labuan Bajo sendiri, tinggal menyesuaikan dengan budget dan kebutuhan kalian saja mau paket wisata yang bagaimana, jadi gak harus pesan online kok. Harga pun bervariasi, dan pandai-pandai kita menawar saja. Gua dan teman-teman memutuskan untuk mengambil one day trip saja, karena kami menyesuaikan dengan budget di tangan pula. Destinasi wajib bagi kami untuk esok hari ialah Pulau Padar dan bertemu Komodo, akhirnya setelah tawar-menawar dan keliling kesana-kemari kami pun mendapatkan harga Rp. untuk one day trip keempat pulau yaitu Pulau Padar, Pulau Kelor, Snorkeling di Menjerite dan Pulau Rinca untuk menyambangi habitat asli Komodo selain itu paket ini udah plus makan siang dan air minum serta fasilitas snorkeling. Nggak tau murah atau mahal itu, yang jelas kita udah bener-bener nawar dari harga yang lumayan tinggi sebelumnya, dan emang pasaran disana ya segitu, sulit untuk menemukan harga yang di bawah 500k. Oke, hotel ready, rencana besok readi, dan saatnya beristirahat penuh setelah 2 hari perjalanan yang melelahkan sebelumnya. Rabu, 12 September 2018. Alarm berdering tepat pukul 0400 WITA, dan saatnya beranjak dari Kasur dan berkemas diri karena pukul 0530 WITA kapal yang akan membawa kami berlayar akan berangkat. Setengah 6 pagi kami bertiga berjalankaki menuju pelabuhan Labuhan Bajo yang jaraknya tak jauh dari homestay tempat kami tinggal. Kami di arahkan oleh seorang tour guide untuk naik ke atas kapal bersama 7 orang turis asing yang akan menjadi rekan kami dalam perjalanan satu hari penuh tersebut. Mata sepet kami yang masih tampak ngantuk ini mau gak mau harus dibuka lebar-lebar karena panorama pagi yang kami lihat kala itu sangatlah cantic, matahri terbit disisi bukit begitu mencairkan suasana pagi itu. Oke cerita mengenai destinasi dimulai… Pulau Padar Sekitar 3 jam pelayaran kami tempuh untuk sampai ke Pulau Padar, salah satu destinasi terwajib yang harus kalian kunjungi ketika berlibur ke Labuhan Bajo. Sampai di Padar, gua dan 2 orang teman gua langsung tracking ke atas bukit, begitu tinggi jalan yang harus ditempuh meski udah tersedia anak-anak tangga. Tapi, jerih payah seakan dibayar tuntas ketika melihat kejaiban tuhan yang terhampar luas dihadapan mata. Masyaallah begitu Indah Pulau Padar, wajar bila se-hitz itu di media social!! Pulau Rinca Setelah Padar, kita berlabuh di Pulau Rinca. Lucu rasanya udah jauh-jauh ke Labuhan Bajo tapi gak lihat Komodo, meski bukan di Pulau Komodo namun nyatanya di Pulau Rinca habitat Komodo lumayan banyak juga. Tapi, tetap safety ya teman-teman kalo mau main sama Komodo, jaga batas aman hehe. Snorkeling di Menjerite Selain Manta Point, ternyata Menjerite juga menjadi salah satu destinasi terfavorit para turis untuk melakukan aktivitas snorkeling. Meski begitu gua ga ikut snorkeling disini, karena cuacanya panas minta ampun. Jadinya ya foto-foto aja, tempatnya bagus juga hehe Pulau Kelor Nah, destinasi terakhir yang kami kunjungi hari itu ialah Pulau Kelor. Salah satu spot paling baik untuk melihat senja, sedikit tracking menuju puncak bukitnya, dan bah indah sekali senja di Labuhan Bajo. Selesai satu hari menikmati indahnya lautan Bajo, kami kembali ke homestay dan beristirahat sembari memikirkan esok hari mau kemana. Tujuan kami jelas untuk mencoba wisata darat di sekitaran Labuhan Bajo, karena kenyang juga main di air beberapa hari baik saat wisata maupun di perjalanan kapal hehe. Kamis, 13 September 2018. Berlanjut di hari berikutnya, lain hari maka lain pula ceritanya. Pagi itu kami bertiga bablas tidur sampe jam 8 pagi, padahal kita punya rencana untuk pergi mengunjungi spiderwab ricefield dan desa Todo yang jaraknya lumayan jauh dari pusat kota Labuan Bajo, sekiranya memakan 3 jam waktu perjalananlah. Pukul 0800 WITA kita serentak bangun, mandi, dan siap-siap secepat kilat karena kita harus mencari rental motor juga. Setelah siap, kita langsung menyewa motor yang kebetulan tempat rentalnya berada disebelah persis hotel kami, harga sewa per motor sekitar Rp. nah karena kita ada 3 orang maka mau nggak mau kita harus sewa 2 motor. Jadi total pengeluaran untuk 2 motor ini adalah Rp. dan dibagi 3 orang, jdi masing-masing dari kita hanya membayar Rp. saja. Jreng, jrengg, berpacu dengan waktu kita bertiga pun langsung tancap gas menuju daerah Ruteng untuk mengunjungi Spiderwab Ricefield. Spiderwab Ricefield. Jadi, Spiderwab Ricefield adalah sebuah area persawahan yang mana jika di lihat dari ketinggian bentuk persawahan ini sangatlah unik karena menyerupai jarring laba-laba. Katanya sih, bentuk sawah seperti ini merupakan salah satu adat atau tradisi masyarakat sekitar yang sudah ada sejak turun-temurun. Biaya masuk untuk tempat wisata ini terbilang murah, hanya Rp. Setelah puas bermain dan merekam gambar untuk kebutuhan produksi video di tempat ini, kita langsung melanjutkan perjalanan kembali menuju Labuan Bajo. Sayangnya ialah, kami tak sempat untuk mengunjungi desa tradisonal Todo karena waktu kami tak memungkinkanlagi karena sudah terlalu siang, dan untuk menuju Desa tersebut kami harus melalui jalan-jalan berbatu dan cukup rumit. Oke, tujuan selanjutnya kami arahkan ke Bukit Cinta yang lokasinya tak jauh dari Bandara Komodo di Labuan Bajo. Di sepanjang perjalanan pulang, mata kami selalu di manjakan dengan panorama alam yang ciamik, bahkan area persawahan warga pun menjadi pusat perhatian kami bertiga untuk berhenti sejenak dan mengambil beberapa gamar bahkan menjadi tempat yang pas untuk kita menerbangkan Drone. Sssst, perjalanan dilanjutkan, akhirnya kami tiba di Bukit Cinta sekitar pukul setengah 5 sore dan keluar masuk tempat ini ternyata gratis hehe. Bukit Cinta Mungkin lelah, iya tentu saja hari itu sangat melelahkan karena kami harus menempuh perjalanan 6 jam di atas motor, 3 jam pergi dan 3 jam pulang. Tiba di Bukit Cinta seenggaknya kami bisa beristirahat dan meluruskan kaki sejenak. Dilihat-lihat pemandangan di tempat ini menarik juga, sunset di balik bukit terlihat begitu menawan. Dalam hati sembari berdoa, semoga Indonesia akan selalu terlihat cantik seperti ini. Aminnn! Selesai hari itu, sebelum magrib berkumandang kami memutuskan untuk pulang ke homestay dan beristirahat sebelum keesokan harinya kami harus pulang ke Jakarta. Jum’at, 14 September 2018. Tak terasa ini adalah ahri terakhir kami di Labuan Bajo karena malamnya kami harus kembali ke Jakarta. Flight kami sebenarnya jam serengah 3 sore namun itu ke Surabaya, nah sementara dari Surabaya ke Jakarta kami kebagian flight jam 9 malam. Jadi, pagi harinya kami masih sempat berkunjung ke Pantai Kampung Ujung yang ternyata tak jauh dari homestay kami, hanya berjalan kaki saja. Pantai Kampung Ujung Ibaratnya Pantai Kampung Ujung ini hanyalah pantai hiburan untuk masyarakat sekitar saja, hanya aktivitas pelabuhan yang dapat disimak. Namun, setidaknya panorama disini juga menjanjikan, selain itu kita juga bisa menikmati beberapa jajanan tradisonal masyarakat sekitar di tempat ini. Hari sudah siang, sholat jum’at pun sudah, packing pun sudah selesai. Tibalah saatnya kami menuju bandara Komodo untuk menunggu jadwal keberangkatan pesawat kami. Btw, untuk pulang kami memutuskan untuk naik pesawat saja, karena kondisi fisik yang juga sudah lelah dan belum lagi keesokan harinya kita punya agenda penting masing-masing. Untuk tiket pulang ini kami lumayan dapat harga yang cukup mahal sekitar Rp. dari Labuan Bajo-Surabaya-Jakarta. Tapi, bagi teman-teman yang males naik pesawat, kalian bisa pulang dengan jalur yang sama sesuai keberangkatan kita kok. Saatnya mengucapkan selamat tinggal untuk Labuan Bajo,inyaallah suatu saat nanti kita akan kembali karena masih banyak hal yang belum kami pahami dari tempat ini, masih banyak wilayah yang belum kami telisik, intinya tanah Flores itu cantik nyatanya. Terimakasih Labuan Bajo! Ohiya, untuk makan selama di Labuan Bajo kami telah menetapkan untuk etss tapi tetap makan makanan sehat ya banyak kok. Meski terbilang rata-rata makanan disana cukup mahal, tapi banyak kok ibuk-ibuk yang menjual nasi bungkus di pinggiran jalan, harganya juga murah dan rasanya juga enak kok. Satu hal yang gua sesali selama berkunjung ke tempat ini adalah gagalnya gua bermalam di Desa Wae Rebo, padahal pengen banget kesana. Kenapa gagalm karena biaya yang dikeluarkan cukup mahal sekitar Rp. untuk menginap disana, belum lagi jalan yang di tempuh sangatlah sulit, dan tentu ada biaya-biaya lain yang akan mengiringi. Sementara kami tak punya banyak uang lagi da waktu lagi, tapi gua janji suatu saat nanti bakal balik lagi ke Labuan Bajo dan menginap di Wae Rebo. Terimakasih udah ikutin cerita gua dari awal sampe akhir, maaf kalau tulisan gua kurang berkenan di hati. Sampai jumpai di catatan backpacker gua selanjutnya, sukses terus untuk kalian yang membaca dan semoga ini menambah refresni kalian untuk berlibur. Link untuk Vlog Klik Tautan Berikut! Jangan lupa Subscribe Youtube gua dan Follow Instagram gua di mrioaldino Total Biaya Jakarta-Lombok Rp. Bandara Lombok-Pul Damri Rp. Via Damri Pul Damri-Terminal Mandalika Via Grab Terminal Mandalika-Bima Rp. Via Bus kelas Bisnis Bima-Pelabuhan Sape Rp. Via Angkutan Umum Pelabuhan Sape-Labuan Bajo Rp. Via Kapal Feri …. Penginapan di Labuan Bajo, Hotel Mutiara Kamar Backpacker Rp. Rp. 3 malam Makan Rp. Rp. untuk 5 hari Paket Wisata One Day Trip Rp. Pulau Rinca, Pulau Padar, Snorkeling di Menjerite, Pulau Kelor Sewa Motor Rp. Harga sewa motor aslinya 75k/motor, kita bertiga dan sewa 2 motor, jadi 150k 3 = Rp. 50K Bensin Motor Rp. …. Biaya Masuk Rinca wisatawan lokal Rp. Biaya Masuk Spiderwab Ricefield Rp. …. Tiket Pesawat Pulang Labuan Bajo-Surabaya Rp. Surabaya-Jakarta Rp. Total Biaya Keseluruhan Rp.

backpacker ke labuan bajo dari lombok